Kisah sebuah lagu perdamaian sudah sering didendangkan oleh para musisi dunia. Banyak yang menulis lagu bertema humanisme, alam, anti perang, dan sebagainya. Tetapi bagaimana jika lagu itu adalah lagu yang aneh, menyimpan misteri menakutkan serta sempat menjadi 'cult' di dekade selanjutnya. Terlebih lagi ketika ada sebuah mitos seperti ini mengenai lagunya :
" Jika anda bisa mendengar suara teriakan seorang wanita dibagian yang diam selama 1 menit pada lagunya maka akan ada bahaya disekitar anda ". Isu dan mitos seperti itu membuat banyak orang ragu untuk mendengarkannya namun juga membuat penasaran. Mitos seperti itu pernah juga terjadi di Indonesia ketika pada beberapa tahun yang silam ada mitos yang cukup fenomenal mengenai
lagu gaby yang berjudul
tinggal kenangan. Satu yang pasti, itu bukan lagu tenar yang dikenal banyak orang. Dan lagu aneh tersebut berjudul Fish Story.
Fish Story sendiri adalah sebuah single lagu yang dibawakan oleh band punk era '70an,
Gekirin. Konon band punk asal Jepang tersebut sudah ada sebelum
Sex Pistol lahir dan terkenal. Performa Gekirin yang aneh membuat band tersebut dihujat banyak penggemar musik di Jepang. Karena memang saat itu musik tradisional jepang (Enka) memang menjadi musik yang diminati. Akibatnya permainan musik Gekirin itu dicap sebagai sampah, meski sudah merekam dan merilis 1 lagu yang tidak laku sama sekali.
Tetapi film ini tidak hanya bercerita mengenai kiprah grup band Gekirin. Namun juga cerita seorang pemuda penakut di dekade selanjutnya. Ada juga cerita tentang aliran sesat akhir zaman di tahun 1999. Ada juga cerita dengan teroris yang membajak sebuah kapal ferry untuk sebuah tujuan yang gila. Ada seorang koki yang jago ilmu beladiri. Dan masih banyak lagi cerita-cerita di film itu yang sama sekali tidak berkaitan, acak dan serta membingungkan.
Namun satu hal yang
istimewa dari film Fish Story adalah
plot cerita yang membingungkan dengan lintas dekade, lintas generasi, lintas karakter serta lintas cerita. Ibaratnya film ini adalah kumpulan dari berbagai film pendek yang tidak memiliki hubungan apa-apa serta berdiri sendiri tanpa ada sesuatu yang mengikat. Ibaratnya sebuah puzzle yang menunggu untuk diselesaikan. Hal ini mengingatkan saya film-film seperti
Pulp Fiction karya
Quentin Tarantino atau
Babel karya
Alejandro González Iñárritu. Tetapi plot acak tak berangkai ini dapat disusun secara jenius di 5 menit terakhir film ini. Dan itu cukup membuat shock, serta dibuat kagum olehnya.
Yoshihiro Nakamura mampu merangkai dengan baik kejadian-kejadian di film ini dan menjadikannya sebuah
masterpiece ketika
ending credit film ini mulai muncul. Jadi, saya merekomendasikan kepada anda sebuah film dengan banyak cerita serta beragam genre ini. Sebuah film dengan plot jenius untuk anda yang gemar nonton film bermutu. An Perfect Movie!
|
Fish Story Movie Poster |
Rating
|
Perfect |